Mengatasi Penyakit Dan Pilihan Obat Pada Ikan Lele
Mengatasi Berbagai Penyakit Dan Pilihan Obat Pada Ikan Lele –
Kematian pada lele disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu hama,
penyakit, dan non penyakit. Tidak semua kematian pada lele disebabkan
oleh serangan hama atau penyakit.Terkadang faktor alam seperti cuaca
ekstrim, hujan asam, atau kesalahan penanganan juga bisa menyebabkan
kematian.
Hama dan Solusi
Hama adalah binatang pemangsa dan perusak. Di kolam terbuka, hama
yang sering menyerang lele di antaranya ular, belut, kelelawar, katak,
burung, udang, musang air, ikan gabus, dan belut. Di perkarangan,
khususnya di daerah perkotaan, hama yang sering mengganggu adalah katak,
kucing, dan ayam. Namun, pemeliharaan lele di kolam terpal tidak banyak
mengalami gangguan dari hama tersebut.
Penyakit Ikan Lele dan Cara Mengatasinya
Penyakit adalah kendala yang sangat ditakuti pembudidaya karena
menjadi faktor utama penyebab kematian lele dan kegagalan panen.
Munculnya penyakit pada lele disebabkan oleh beberapa faktor, di
antaranya air yang kotor atau jarang diganti, pemberian pakan
berlebihan, benih yang sakit sejak dibeli, fasilitas budi daya yang
telah tercemar penyakit, dan kesalahan penanganan.
Air yang kotor atau jarang diganti dan pakan berlebihan akan
meningkatkan keasaman dan menurunkan kandungan oksigen dalam air.
Kondisi seperti ini menyebabkan berbagai bakteri, jamur, atau parasit
tumbuh subur, lalu menyerang dan mematikan ‘benih lele. Celakanya,
hampir semua jenis penyakit ikan sifatnya menular. Artinya, jika salah
satu ikan di kolam sudah terkena penyakit, kemungkinan besar penyakit
tersebut akan menyebar ke kolam lainnya. Jika sudah demikian,
kerugianlah yang akan dituai pembudidaya.
Penyakit ikan disebabkan oleh bakteri, parasit, serta jamur yang
melekat di kulit dan insang, seperti Protozoa, Copepod, Pseudomonas, dan
Aeromonas. Dampaknya bisa berupa infeksi yang menyebabkan fisik ikan
terus melemah. Bila tidak diatasi, dapat mengakibatkan ikan mati. Untuk
mengatasinya, harus dilakukan pencegahan ataupun pengobatan yang sesuai
dengan jenis penyakit. Dengan demikian, penularan penyakit tidak lebih
parah dan meluas.
Penyakit infeksi pada lele umumnya dipicu oleh penurunan kualitas air
akibat penumpukan kotoran dan sisa pakan berlebih. Dengan demikian,
organisme yang merugikan (patogen) berkembang pesat, lalu menyerang
ikan.
Selain kualitas air yang buruk, pencetus munculnya penyakit bisa
berasal dari faktor lainnya. Pertama adalah kesalahan penanganan karena
penyerokan yang kasar, berulang-ulang, dan bertumpuk. Bisa juga
disebabkan oleh penyortiran, perhitungan, pengiriman yang jauh, dan
jumlah dalam kemasan terlalu padat. Wadah pengiriman yang tidak layak
juga bisa menjadi pemicunya. Kemudian, tidak adanya adaptasi saat tebar
benih, air baru tanpa diendapkan terlebih dahulu juga bisa menjadi
pemicu timbulnya bibit penyakit.
Jika terjadi kesalahan pada saat penanganan lele, misalnya tidak
hati-hati saat sortir, sebenarnya itulah awal mula pencetus semua
penyakit dan kematian pada lele. Awalnya lele akan stres, lalu sakit dan
mati. Kematian yang diduga peternak adalah akibat penyakit tertentu
atau karena suhu yang ekstrim, tetapi tidak mem-flashback penanganan
benih yang dilakukan. Agar usaha budi daya lele berjalan lancar,
sebaiknya peternak memperhatikan dengan serius segala penyebab kematian
lele dan menghindari kesalahan yang berulang.
Jenis Penyakit Lele Yang Disebabkan Oleh Infeksi Bakteri
Berikut adalah jenis bakteri, indikasi, cara pencegahan, cara pengobatan, dan jenis obat yang diberikan.
Pseudomonas
Indikasi :
1. Menyerang lele semua ukuran,
2. Borok pada kulit,
3. Pendarahan kulit, hati, ginjal, limfa,
4. Lemah, kurus, nafsu makan hilang
Pencegahan :
1. Jaga mutu air Karantina ikan yang diserang penyakit,
2. Beri antibiotik sesuai dosis,
Pengobatan :
1. Rendam dalam larutan Oxytetracyclin dosis 25-30 mg/kg lele/hari selama 7-10 hari berturut-turut.
Jenis Obat :
Oxytetracyclin
Aeromonas hydrophila
Indikasi :
1. Menyerang benih ukuran 1-12 cm
2. Kulit gelap, kasar, dan pendarahan
3. Lemah dan susah bernapas
4. Pendarahan pada hati, ginjal, dan limfa.
Pencegahan :
1. Jaga mutu air,
2. Beri antibiotik sesuai dosis.
Pengobatan :
1. Suntik Terramycine 25-30 mg/kg ikan per 3 hari sekali, diulang 3 kali.
2. Mencampurkan Terromycine 50 mg/kg pada pakan setiap hari selama 10 hari
3. Sulphonabid 100 mg/kg per hari selama 3-4 hari
Jenis Obat :
1. Tetrarnycine,
2. Sulphonabid
Aeromonas punctata
Indikasi :
1. Menyerang benih ukuran 1-12 cm,
2. Infeksi kulit kepala, badan belakang, insang, dan sirip
3. Nafsu makan hilang
Pencegahan :
1. Jaga mutu air,
2. Beri antibiotik atau probiotik sesuai dosis.
Pengobatan :
1. Rendam dalam larutan Oxytetracycline dosis 25-30 mg/kg lele/hari selama 7-10 hari,
2. Beri Sulfamerazine 100-200 mg/kg pakan selama 1-3 hari.
Jenis Obat :
1. Oxytetracyclin,
2. Sulfamerazine.
Columnaris (suhu dingin <20° C)
Indikasi :
1. Menyerang lele semua ukuran,
2. Pendarahan dan orok kulit/daging,
3. Pendarahan hati, limfa, dan ginjal.
Pencegahan :
1. Jaga mutu air,
2. Beri antibiotik atau probiotik sesuai dosis.
Pengobatan :
1. Rendam dalam larutan Oxytetracyclin 10 ppm, selama 30 menit atau,
2. Beri Sulfisoxzole 100 mg/ kg per hari selama 10-20 hari.
Jenis Obat :
1. Oxytetracyclin,
2. Sulfisoxzole.
Penduncle (suhu dingin 16°C)
Indikasi :
1. Menyerang lele semua ukuran,
2. Pendarahan dan borok kulit/daging,
3. Pendarahan hati,limfa, dan ginjal .
Pencegahan :
1. Jaga mutu air,
2. Beri antibiotik atau probiotik sesuai dosis.
Pengobatan :
1. Rendam dalam larutan Oxytetracyclin 10 ppm 30 menit
2. Ben Sulfisoxzole 100 mg/ kg per hari selama 10-20 hari
Jenis Obat :
1. Oxytetracyclin,
2. Sulfisoxzole.
Edwardsieila
Indikasi :
1. Mata dan tubuh samping menonjol,
2. Warna kulit gelap,
3. Borok dan pendarahan kulit,
4. Luka kecil di kulit, lalu meluas ke daging
5. Pendarahan di hati, ginjal, dan limfa
Pencegahan :
1. Jaga mutu air,
2. Taburkan Sulphonamide 100-200 mg/ kg/hari selama 4 hari berturut-turut pada awal pemakaian kolam.
Pengobatan :
1. Musnahkan ikan yang terserang penyakit dengan cara dibakar atau dikubur.
Jenis Obat :
1. Sulphonamide.
Tubercolosis
Indikasi :
1. Menyerang lele semua umur,
2. Warna kulit gelap,
3. Perut membengkak,
4. Hati bercak-bercak.
Pencegahan :
1. Jaga mutu air,
2. Pemberian antibiotik.
Pengobatan :
1. Karantina lele sakit
2. Obati dengan larutan Oxitetracyclin yang dicampur ke dalam pakan 0,5 mg/kg pakan
Jenis Obat :
1. Oxytetracyclin.
Jenis Penyakit Lele Yang Disebabkan Oleh Serangan Jamur
Berikut adalah serangan jamur, indikasi, cara pencegahan, cara pengobatan, dan jenis obat yang diberikan.
Saprolegnia (jamur putih seperti kapas)
Indikasi :
1. Menyerang ikan yang luka dan lemah
2. Menyerang telur
3. Kepala, tutup insang, dan sirip ditumbuhi benang halus seperti kapas
Pencegahan :
1. Jaga mutu air,
2. Penanganan hati-hati agar lele tidak luka,
3. Pemberian antibiotik secara berkala.
Pengobatan :
1. Iken direndam dalam larutan Malachyte green oxalate 2,5-3 g/m3 air selama 30 menit.
2. Telur direndam Malachyte green oxalate 0,1-0,2 ppm selama 1 jam atau 5-10 ppm selama 15 menit.
Jenis Obat :
1. Malachyte green oxalate.
Jenis Penyakit Lele Yang Disebabkan Oleh Serangan Parasit
Berikut adalah serangan parasit, indikasi, cara pencegahan, cara pengobatan, dan jenis obat yang diberikan.
lchtyophtirlus multifilis (White spot/bercak putih dan gatal)
Indikasi :
1. Menyerang lele semua ukuran,
2. Lele lemah dan timbul ke permukaan,
3. Timbul bintik putih pada sirip dan insang,
4. Ikan menggosokkan badan pada dasar dan dinding kolam.
Pencegahan :
1. Jaga mutu air.
Pengobatan :
1. Pisahkan lele yang sakit, lalu puasakan selama 2-3 hari,
2. Rendam pada campuran larutan formalin 25 cc/m3 + larutan Malachyte
green oxalate 0,1 gr/m3 selama 12-24 jam, lalu diberi air segar,
3. Diulang setiap 3 hari sekali sebanyak 5 kali.
Jenis Obat :
1. Campuran larutan formalin dengan Malachyte green oxalate.
Trichodina sp.
Indikasi :
1. Lele lemah dan kurus,
2. Lele menggesek-gesekkan badannya pada benda keras.
Pencegahan :
1. Jaga mutu air.
Pengobatan :
1. Rendam dalam larutan formalin 150-200 ml/m3 selama 15 menit.
2. Rendam dalam larutan Malachyte green oxalate 0,1 g/m3 selama 12-24 jam.
Jenis Obat :
1. Larutan formalin.
2. Malachyte green oxalate.
Gyrodactilus sp. & Dactilogyrus sp.
Indikasi :
1. Kulit ikan kusam,
2. Badan kurus – Sirip rontok
3. Mengesekkan badan pada benda keras.
Pencegahan :
1. Ganti air,
2. Turunkan ketinggian air,
3. Kurangi kepadatan ikan.
Pengobatan :
1. Rendam dalam larutan formalin 250 cc/m3 air selama 15 menit,
2. Rendam dalam larutan Methyline blue 3 g/m3 air selama 24 jam.
Jenis Obat :
1. Larutan formalin,
2. Methylene blue.
Lernae sp.
Indikasi :
1. Menempel dan menusukkan diri pada tutup insang, sirip atau mata selama 25 menit
2. Bagian yang ditempel akan menjadi luka.
Pencegahan :
1. Jaga mutu air,
2. Beri antibiotik,
3. Saring air yang masuk ke kolam.
Pengobatan :
1. Rendam lele yang sakit dalam larutan garam/ NaCI 20 g/I selama 5 menit.
Jenis Obat :
1. Garam NaCI
Tips Pencegahan Penyakit
1. Pada tahap awal budi daya, sterilkan kolam dengan sabun cuci cair/kaporit, lalu bilas dengan air hingga bersih.
2. Rendaman secara langsung benih yang baru ditebar ke dalam kolam
pembesaran dengan larutan garam. Misalnya, untuk kolam seluas 6 m2
dengan ketinggian air 10-15 cm, cukup
diberi 2-3 genggam garam ikan.
3. Jaga agar air kolam tetap bersih dengan menggantinya secara rutin.
4. Hindari pemberian pakan berlebihan.
5. Hindari membeli benih yang sakit.
6. Hindari penggunaan fasilitas budi daya yang tercemar penyakit.
Sebaiknya, peralatan tersebut direndam dalam larutan kaporit selama
semalam sebelum digunakan. Cuci dan bilas peralatan hingga bersih
sebelum digunakan kembali.
7. Kuras dan cuci kolam setiap akhir panen menggunakan sabun cair,
lalu rendam dengan larutan kaporit selama semalam. Bilas dengan air
hingga bersih sebelum digunakan kembali.
Perlakuan Terhadap Ikan Sakit
Bila ikan terlanjur diserang penyakit, yang pertama muncul dibenak
peternak adalah upaya mengobatinya agar cepat sembuh. Sebagian
pembudidaya lele memberikan obat secara langsung ke ikan yang sakit,
baik ditaburkan atau dituangkan langsung ke dalam kolam. Padahal, itu
bukanlah tindakan yang benar karena justru bisa menyebabkan ikan
bertambah stres, bahkan terkadang bisa menimbulkan kematian mendadak.
Perlu diketahui, ikan yang sakit mengalami stres luar biasa. Tenaga
dan nafsu makannya pun menurun sehingga perlu perlakuan khusus agar
penyakitnya tidak bertambah parah. Beberapa tindakan yang bisa dilakukan
peternak di antaranya mengganti dan menurunkan ketinggian airnya,
memberi obat, serta menurunkan ukuran pakan dan frekuensi makannya.
Tindakan tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk
mengurangi tingkat stres ikan karena serangan penyakit. Berikut adalah
cara yang efektif menangani ikan sakit.
1. Kuras total air kolam, lalu bersihkan.
2. Bilas ikan dengan menyemprotkan air bersih menggunakan selang sehingga lendir dan lumut terbuang,
3. Ketinggian air kolam diturunkan antara 5-7 cm atau setinggi panjang ikan. Tujuannya agar ikan tidak terlalu banyak bergerak.
4. Gunakan air yang telah diberi obat dan telah diendapkan selama semalam untuk membunuh/melemahkan bakteri di dalam air.
5. Turunkan ukuran pakan menjadi lebih kecil dari ukuran normal yang
biasa diberikan. Selama sakit, nafsu makan ikan menurun dan bila
dipaksakan kemungkinan pakan tidak dimakan sehingga kondisi air menjadi
rusak akibatnya ikan bertambah sakit atau mati.
6. Kurangi frekuensi pemberian pakan, cukup 1 kali sehari.
7. Bila selera makan ikan mulai pulih, frekuensi pemberian pakan bisa
ditingkatkan, misalnya menjadi 2 kali sehari, yaitu pada pagi dan sore
hari. Ketinggian air bisa dinaikkan bertahap sesuai kondisi kesehatan
ikan.
8. Lakukan prosedur perlakuan terhadap ikan sakit selama 5 hari berturut-turut.
Seperti halnya manusia sakit, dokter pun akan menyarankan agar jumlah
makannya dikurangi. Makanannya pun harus lembut agar mudah terserap,
seperti bubur. Banyak gerak pun pasti dilarang agar cepat sembuh.
Demikian juga dengan ikan yang sakit, agar cepat sembuh tenaganya tidak
boleh banyak terkuras. Hal ini bisa disiasati dengan menurunkan
ketinggian air kolam. Ukuran pakanya juga harus dikecilkan agar
pencernaannya bisa menyerap, begitu juga frekuensinya. Berikut cara
pemberian pakan yang dianjurkan selama ikan sakit.
Perlakuan Terhadap Ikan yang Keracunan
Kematian ikan dapat juga disebabkan oleh keracunan, baik karena salah
pemberian obat atau dosis obat terlalu tinggi. Keracunan juga bisa
disebabkan oleh pakan yang busuk atau membusuk di dasar kolam, misalnya
cacing sutera yang mati di dasar. Air yang sudah terlalu lama tidak
diganti juga dapat membuat ikan keracunan Ikan yang keracunan akan
lemas, menggantung di permukaan air, pucat, kemudian mati.
Penanganan yang tepat masalah keracunan adalah memindahkan ikan yang
sakit sesegera mungkin ke kolam lain. Kolam lainnya harus berisi air
steril yang telah diendapkan. Cara lainnya adalah menghindari
pembuangan/penyusutan air kolam ikan keracunan dan menunggunya sampai
habis, lalu ikan baru dipindahkan atau diisi air baru. Hal itu karena
prosesnya terlalu lama sehingga ikanya,annya keburu mati lemas.
Faktor Non-Penyakit
Perubahan suhu ekstrim adalah perubahan mendadak dari panas ke dingin
atau dingin ke panas. Hal itu merupakan masalah besar dalam budi daya
ikan lele dan dapat mengakibatkan lele mati serentak dalam kolam. Pada
musim hujan, air hujan yang masuk ke kolam tanpa tutup bisa menggantikan
setengah air kolam yang ada. Air pun mendadak dingin dan akan berakibat
fatal bagi benih kecil berumur di bawah satu bulan, yaitu kematian
mendadak. Daerah yang perbedaan suhunya ekstrim antara siang dan malam
han juga bisa menyebabkan benih mati, kecuali jika budi daya dilakukan
secara indoor.
Mengatasi Suhu Dingin Ekstrim
1. Bila terjadi hujan mendadak yang awalnya panas, suhu air akan
mendadak dingin. Caranya, buang setengah air dan gantikan dengan air
baru langsung dari sumur.
2. Tambahkan garam ikan 2-3 genggam untuk menetralisir pH air.
3. Hasil akan lebih efektif bila ditebar bubuk batu zeolit berbentuk
serbuk sebanyak 1-2 sendok makan yang diseduh dengan air dingin, lalu
ditebar ke kolam (penetral pH dan suhu air).
4. Jika wadah tidak terlalu besar, bisa menggunakan water heater (pemanas air).
5. Lakukan hal ini jika terjadi perubahan suhu mendadak, baik hujan atau akibat fluktuasi suhu ekstrim antara siang dan malam.
Mengatasi Suhu Ekstrim Panas
1. Untuk kolam terpal, hindari kontak langsung antara terpal dengan
tanah, yaitu dengan cara diberi sekam atau serbuk gergaji sebagai alas.
Tambahkan pula air yang telah diendapkan 2-3 hari hingga 50% untuk
menurunkan suhu.
2. Kolam terpal dibuat di tempat teduh atau diberi atap dari terpal
atau asbes agar sinar matahari tidak langsung mengenai kolam.
3. Untuk kolam indoor, usahakan agar fentilasi udara cukup sehingga
uap panas tidak menumpuk di dalam ruangan. Gunakan kipas (exhaust fan)
untuk sirkulasi udara.
4. Batu es juga bisa dimasukkan ke dalam kolam untuk menurunkan suhu air.
Studi Kasus : Lele Sakit Diobati dan Terus Dibesarkan
Oleh karena penanganan yang kurang baik, sebulan menjelang panen
tiba-tiba lele Mr. A telah terserang berbagai penyakit. Dan Kira – Kira
50% lele terserang oleh penyakit dan mati. Lalu, untuk menyelamatkan
sisanya, apa tindakan yang akan Mr. A lakukan?
Mungkin sebagian besar dari peternak akan berpendapat lebih baik
untuk diteruskan saja ternak lele nya. Boleh saja, tetapi apabila tujuan
dari awalnya adalah untuk komersial, sikap seperti itu tampaknya kurang
baik. Mengapa demikian? Memelihara dan membesarkan ikan lele yang telah
jatuh sakit seperti perumpamaan mengharapkan salju turun di wilayah
Indonesia. Tidak ada kepastian akan hal itu.
Biasanya, lele akan diobati dengan bahan obat kimia yang berguna
mencegah dari penularan. Namun, selama dalam proses pengobatan tersebut,
sebagian atau sekitar 20-30% lele akan mati lagi dikarenakan daya tahan
tubuh lele tersebut semakin lemah. Karena penasaran, peternak akan
terus berusaha dalam meneruskan pengobatan dan proses pemeliharaan.
Namun, Anda tidak akan pernah tahu persis berapa jumlah ikan yang akan
tersisa dan bisa dipanen.
Pertanyaannya, apakah dari hasil panen tersebut bisa menutupi dari
biaya pengobatan, pakan, dan tenaga yang telah dihabiskan? Selain dari
itu, waktu untuk pemeliharaan pasti akan membutuhkan waktu lama
dikarenakan perlu waktu dalam penyembuhannya agar nafsu makan ikan lele
kembali normal. Yang jelas, kerugian yang akan diterima dari peternak
seperti hal berikut.
1. Harus membeli obat-obatan untuk mengobati lele yang telah sakit.
2. Harus membuang lele yang sakit dan telah mati.
3. Harus mengontol kebersihan air kolam atau mengurasnya sesering mungkin.
4. Harus ada waktu yang terbuang karena menun’ggu penyembuhan lele.
5. Waktu panen lebih lama karena pertumbuhan lele sudah tidak maksimal.
6. Tidak bisa diprediksi persentase lele yang tersisa dan bisa dipanen.
7. Lele sakit akan tidak laku untuk dijual.
Normalnya, pada proses segmen pembesaran, lele dapat dipanen dalam
waktu sekitar 60 hari apabila benih lele yang ditebar sudah berukuran
7-8 cm. Namun, Apabila memelihara lele yang telah sakit, belum tentu
bisa panen dalam waktu sekitar 3-4 bulan.
Solusi Dalam Penyakit Lele
Jika lele telah terserang seperti penyakit menular, Anda harus berani
dalam mengambil sikap dan keputusan yang jelas. Agar tidak merasa
penasaran, anda harus dipertimbangkannya dengan baik, yakni memelihara
ikan yang telah jatuh sakit atau membuang semua lele yang telah sakit
dan memulai lagi dari pembibitan.
Tetap Memelihara Ikan Sakit
Bagi Anda yang penasaran dan sebagai proses dalam pembelajaran, tidak
ada salahnya apabila bila mencoba untuk memelihara ikan lele yang telah
sakit sehingga dapat mengetahui hasilnya. Berikut langkah yang harus
dilakukan.
1. Ganti atau kuras air sesering mungkin.
2. Ambil kotoran yang ada dengan selang, baik berupa feses atau sisa pakan.
3. Beri antibiotik alami yang berupa daun pepaya yang telah di tumbuk
dan dihaluskan atau beri garam ke dalam kolam. Dosisnya disesuaikan
dengan jumlah populasi ikan dan ukuran kolam ikan lele. Misalnya, kolam
ikan lele yang berukuran 3 m x 4 m x 0,7 m dengan populasi ikan lele
1.250 ekor lele cukup diberikan dengan 2 genggam garam atau satu lembar
dari daun pepaya yang telah dilembutkan.
4. Kurangi pemberian pakan.
5. Amati perkembangan ikan lele yang telah diobati sampai panen lele
tiba. Apakah Anda akan mendapatkan Panen air atau panen ikan? Temukan
sendiri jawabannya setelah melakukannya.
Lele Mati Akibat Salah Penanganan
Selain penyakit ikan lele dan faktor alam, kematian ikan lele juga
dapat disebabkan oleh salah penanganan dari peternak. Misalnya pemberian
cacing sutra yang sudah mati pada benih ikan lele, ukuran pakan terlalu
besar/terlalu banyak ketika memberikan sehingga kondisi air cepat
rusak. Bisa juga diakibatkan oleh penyerokan yang kasar ketika
melakukan sortasi ikan, perhitungan ikan, pengiriman ikan, tidak
diaklimatisasi, air tidak diendapkan, atau kepadatan popolasi ikan lele
yang tinggi di wadah penampungan. Semua kejadian tersebut dapat untuk
dihindari apabila peternak mengerti dan memahami caranya budidaya lele
yang baik.
Berikut ini ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya salah penanganan pada lele.
1. Lakukan management proses pengelolaan air yang baik, endapkan air sebelum digunakan, khususnya untuk benih.
2. Berikan pakan sesuai dengan umur/ukuran ikan dan jumlahnya tidak berlebihan.
3. Lakukan aklimatisasi/adaptasi pada saat penebaran benih di kolam baru.
4. Puasakan ikan selama 12-24 jam sebelum melakukan proses
sortasi/panen, terutama apabila merencanakan mengganti ukuran pakan lele
yang lebih besar.
5. Puasakan benih yang baru disebar di kolam yang baru, sekitar 3-4 jam sebelum ikan diberi pakan.
6. Bila pelet untuk benih akan diganti ukurannya, sebelumnya pelet
lebih baik dilembabkan dengan air terlebih dahulu agar pelet mengembang
sehingga benih mudah mencernanya.
7. Jangan memberi pakan seperti cacing sutera yang telah mati pada
benih dikarenakan cacing sutra uang telah mati dapat menyebabkan
keracunan pada ikan lele yang berdampak kematian.
8. Lakukan pengeringan air, penyerokan, perhitungan ikan, pengemasan
ikan, dan pengiriman ikan lele dengan cara yang sesuai dan benar agar
ikan lele tidak stres/mati. Isi wadah pengiriman dengan kepadatan yang
sesuai.
9. Lakukan pemanenan lele /sortasi lele pada saat pagi/sore hari agar ikan tidak stres akibat kepanasan.
Membuang Lele Sakit dan Memulai Lagi
Membuang lele sakit dan memulai usaha dari awal adalah solusi terbaik
yang bisa dilakukan. Jadi, lebih balk rugi sedikit daripada meneruskan
memelihara lele yang sakit. Sudah lelah memeliharanya, tetapi tetap saja
merugi. Pilihan ada di tangan Anda.
Buang semua ikan yang sakit, lalu sterilkan kolam dan peralatan yang
digunakan. Mulailah beternak atau membesarkan lele lagi dari awal dengan
metode pemeliharaan yang benar dan prinsip mencegah jauh lebih baik
daripada mengobati. Belajarlah dari kegagalan sebelumnya sehingga tidak
terulang.
Sumber
: http://ternakku.com/penyakit-obat-lele/