PROFIL KELOMPOK BUDIDAYA AYAM KAMPUNG “SARWO
UNTUNG”
LATAR BELAKANG KELOMPOK
Kelompok Peternak Ayam Kampung
SARWO UNTUNG (Selalu Beruntung) Dusun Brangkal Desa Banyuroto Kecamatan
Nanggulan Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta adalah kelompok budidaya/pembesaran ayam
kampung yang berdiri pada tanggal 22
Bulan Maret Tahun 2013 dengan jumlah anggota saat ini 17 orang. Kelompok ini
lahir dari keinginan beberapa orang yang ingin mengembangkan usaha berupa
peternakan ayam.
Kelompok Peternak Ayam Kampung
SARWO UNTUNG terlahir sebagai kelompok usaha mandiri, berniat turut serta
meringankan beban pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran dengan
menciptakan lapangan pekerjaan minimal untuk masing-masing anggotanya, sehingga
turut membantu perubahan ekonomi rumah tangga mereka.
Makin besarnya jumlah penduduk di
Indonesia yang diperburuk dengan adanya krisis ekonomi yang tidak berkesudahan
menyebabkan semakin meningkatnya jumlah pengangguran, dimana persaingan
diantara pencari kerja semakin ketat sementara jumlah lapangan kerja yang
sangat terbatas. Hal itu masih ditambah banyak warga masyarakat yang tidak
mampu melanjutkan pendidikan maupun mendapatkan pekerjaan, dimana kenyataannya
masih banyak lahan yang bisa diolah dan dimanfaatkan, sementara ketidaktahuan
akan jenis usaha yang bisa dikembangkan serta ketiadaan modal untuk memulainya,
maka beberapa orang yang kemudian bergabung dalam kelompok ini berupaya
memanfaatkan lahan yang ada untuk memelihara ayam kampung, dengan harapan mampu
menciptakan lapangan kerja sendiri dan mendapatkan penghasilan dengan
memanfaatkan potensi yang ada sehingga akan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Kelompok Peternak Ayam Kampung
SARWO UNTUNG juga terus berupaya menyadarkan masyarakat bahwa banyak potensi di
sekitar yang bisa diolah tanpa harus
tergantung kepada pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan hidup mereka
dengan KERJA, KERJA dan KERJA. Bahwa berkarya bagi sesama dengan mencoba
mengajak, menularkan, mengajarkan, dan menciptakan serta menumbuhkan sikap
wirausaha yang mau bekerja keras minimal untuk pemenuhan kebutuhan keluarga
merupakan niatan semua anggota Kelompok Peternak Ayam Kampung SARWO UNTUNG agar
tumbuh kesadaran bahwa masalah kemiskinan, masalah pengangguran, juga merupakan
tanggung jawab kita bersama.
SHARING PENGALAMAN
Di waktu yang singkat ini perkenankan kami
untuk menyampaikan pengalaman atau
pengetahuan kami yang sangat minim tentang cara beternak ayam kampung. Banyak
sudah artikel dan makalah yang ditulis oleh pakar dan ahli dibidangnya dalam
masalah ini akan tetapi mengingat anemo masyarakat untuk mengetahui cara
beternak yang baik dan praktis maka kami meluangkan waktu untuk bisa
menulisnya. Semoga yang sedikit ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua.
Tips sukses beternak ayam kampung harus
memperhatikan hal berikut :
1.
Media
Syarat kandang yang baik : jarak kandang dengan permukiman minimal 5
m, tidak lembab, sinar matahari pagi dapat masuk dan sirkulasi udara cukup
baik. Sebaiknya memilih lokasi yang agak rindang dan terhalangi oleh bangunan
atau tembok lain agar angin tidak berhembus langsung ke dalam kandang.
Penyucihamaan kandang dan peralatannya dilakukan secara teratur
sebagai usaha biosecurity dengan
menggunakan desinfektan yang tepat dan tidak membahayakan bagi ternak itu
sendiri. Banyak pilihan jenis desinfektan yang ditawarkan oleh berbagai produsen
pembuatan obat.
Ukuran kandang : tidak ada ukuran standar kandang yang
ideal, akan tetapi ada anjuran sebaiknya lebar kandang antara 4-8 m dan panjang
kandang tidak lebih dari 70 m. Yang perlu mendapat perhatian adalah daya
tampung atau kapasitas kandang. Tiap meter persegi sebaiknya diisi antara 45-55
ekor DOC ayam kampung sampai umur 2 minggu, kemudian jumlahnya dikurangi sesuai
dengan bertambahnya umur ayam.
Bentuk kandang yang dianjurkan adalah bentuk postal dengan
lantai yang dilapisi litter yang terdiri dari campuran sekam, serbuk gergaji
dan kapur setebal ± 15 cm. Model atap monitor yang terdiri dari dua sisi dengan
bagian puncaknya ada lubang sebagai ventilasi dan bahan atap menggunakan
genteng atau asbes.
Pemeliharaan ayam kampung di bagi dalam dua
fase yaitu fase starter (umur
1-4 minggu) dan fase finisher (umur
5-8 minggu). Pada fase starter biasanya digunakan kandang bok (dengan pemanas
lampu listrik) bisa bok khusus atau juga kandang postal yang diberi pagar. Suhu
dalam kandang bok biasanya berkisar antara 30-32°C. Lampu yang digunakan berupa
lampu pijar jumlah menyesuaikan luas kandang. Pada fase finisher digunakan
kandang ren atau postal seperti model pemeliharaan ayam broiler. Alas berupa
sekam sisa penggilingan padi. Sekam selalu dikontrol agar jangan sampai basah
atau menggumpal.
2.
Bibit
Bibit
mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha peternakan.
Bibit ayam kampung (DOC) dapat diperoleh dengan cara : dengan membeli DOC ayam kampung
langsung dari pembibit. Secara singkat DOC ayam kampung yang sehat dan baik
mempunyai kriteria sebagai berikut : dapat berdiri tegap, sehat dan tidak
cacat, mata bersinar, pusar terserap sempurna, bulu bersih dan mengkilap,
tanggal menetas tidak lebih lambat atau cepat.
Vaksin juga diberikan untuk mencegah penyakit
pada ayam.
3.
Pakan
Kita ketahui bersama bahwa pakan
mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha. Pakan untuk
ayam kampung sebenarnya sangat fleksibel dan tidak serumit kalau kita beternak
ayam pedaging, petelur atau puyuh sekalipun. Bahan pakan yang kita gunakan
adalah pakan ayam pabrikan berupa poor dengan berbagai merk. Selain itu bisa
diberikan antara lain : konsentrat, dedak, jagung, sayuran dan lain sebagainya.
Yang terpenting dalam menyusun atau memberikan ransum adalah kita tetap
memperhatikan kebutuhan nutrisi ayam kampung yaitu protein kasar (PK) sebesar
12% dan energi metabolis (EM) sebesar 2500 Kkal/kg.
Sedangkan
air diberikan secara ad libitum (tak terbatas) dan dicampur dengan vitamin+antibiotika. Yang
kita pakai vitamin dan antibiotik herbal berupa jahe, daun sirih, bawang putih,
kunir, daun papaya, tetes tebu dan lain sebagianya.
4.
Cara memberi pakan
Pemberian pakan ayam kampung di bagi dalam
dua fase yaitu fase starter (umur
1-4 minggu) dan fase finisher (umur
5-8 minggu). Pada fase starter biasanya pakan diberikan berupa poor yang sudah
disaring/di ambil yang berupa tepung. Pemberian pakan dan minuman dikontrol
setiap 3 jam sekali. Pada fase finisher
pakan diberikan pagi dan sore hari (rutin) dengan wadah menyesuaikan, bisa
gantung atau di bawah dengan baki .
5.
Purna jual
Umur standar sampai panen sekitar 60 hari. Ayam siap jual jika
bobot per ayam sekitar 7 ons atau lebih. Biasanya ayam jantan lebih berat dari
betina. Begitu bobot ayam sudah tercapai tinggal hubungi pembeli. Carilah
pembeli yang jujur dan pembayaran baik, agar peternak tidak dirugikan.
Dapatkan berita seputar ayam hanya di rajasabungs128
ReplyDelete